Assalamu'alaikum Wr.Wbr "Selamat datang di Blog DPK BKPRMI IB.I Palembang" kirim saran anda ke email :bkprmi.ib1@gmail.com atau hub: Ustadz Muadin (0812 73121400)

opini DPK

Jangan Cuma ngomong, buktikan!
Oleh Adin Yusuf
Mantan ketua SANRA tahun 2011

Tidak lama lagi  Ramadhan datang bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh kaum muslimin. Karena bulan ramadhan bulan yang penuh berkah, banyak kegiatan yang dilakukan oleh  kaum muslimin untuk meramaikan bulan ramadhan, diantaranya buka bareng, santunan terhadap anak yatim, pesantren kilat/ramadhan,majlis taklim, taraweh,tadarus dan lain sebagainya.
Biasanya dikalangan pelajar jika musim ramadhan datang kegiatan yang kental dilakukan setiap tahunnya yaitu pesantren ramadhan/pesantren kilat. Hampir setiap sekolah yang mayoritas muslim mengadakan kegiatan tersebut, dengan teknik dan sistem yang berbeda-beda.
Begitu juga dengan lembaga pendidikan dan dakwah darunur al-musthofa sudah menjadi rutin mengadakan kegiatan pesantren ramadhan/simulasi pesantren. Kegiatannnya sedikit berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya, di darunur al-musthofa peserta dikarantina selama tiga hari dan harus mengikuti aturan ala pesantren yang sebenarnya, dari mulai bangun tahajud sampai tidur setelah tadarus.
Tahun ini darunur al-musthofa kembali mengadakan kegiatan yang sama, tepatnya dihari ketiga ramadhan, dalam kepanitiaannya pihak darunur mengajak mitra kerja pengurus BKPRMI IB.I kerjasama itu berlangsung selama tiga tahun.
Ada yang berbeda di tahun ini, darunur al-musthofa akan mengadakan secara mandiri tanpa melibatkan DPK BKPRMI, panitia berasal alumni panitia dan peserta sanra ke 1, sengaja ketua dpk melepas kerjasama ini karna di anggap sudah bisa mandiri, apa lagi mereka orang-orang kompeten yang pernah membuktikan pada awal-awal sanra.
Mestinya mereka sangat berpengalaman disamping mereka sendiri pernah mengadakan SANRA, mereka juga selalu mengkritik kebijakan yang dilakukan kepengurusan sekarang. 
Tapi kenyataannya sampai sekarang persiapan masi nol padahal ramadhan tidak lama lagi. Pemberitahuan/propmosi saja sampai sekarang belum ada. Kekompakan tim juga diragukan.
Solusi
Ramadhan tidak lama lagi kurang lebih satu bulan, waktu yang sangat singkat untuk mempersiapkan diri, banyak hal yang harus dipersiapkan untuk suksesnya acara SANRA tahun ini, dan kalau tidak secepat mungkin dipersiapkan saya yakin tidak akan maksimal kegiatan tahun ini. Paling tidak ada tiga solusi yang mungkin bisa untuk dijadikan bahan pertimbangan kepanitiaan dalam mencapai terget peserta 100 orang, diantaranya.
Pertama, kenalkan/propmosikan kegiatan ini. Secepatnya jelaskan pada publik bahwa SANRA akan diadakan lagi, bisa melalui jejaring sosila atau facebok, tweeter, webset, bloger, atau fia sms. Itu langkah yang paling mudah untuk mengenalkan sekaligus menerima peserta, mengingat target peserta 100 orang, bykan mudah 100 orang peserta itu untuk mendapatkannya. Paling tidak apabila kita kirimkan sekarang publik ada waktu untuk berfikir ada waktu untuk memilih ikut atau tidak kegiatan tersebut.
Lalu yang kedua, buat mohon utusan peserta kesekolah-sekolah, anatarkan surat tersebut kesemua sekolah di kota palembang ini tentunya tingkat SMA sederajat dan mahasiswa semester empat. Dengan cepat kita mengirimkan surat tersebut maka ada waktu bagi guru/kepala sekolah untuk menentukan diikutkan atau tidak kalau ikut siapa yang akan diutus. Lalu dengan catatatn seminggu setelah pengiriman kita cek kembali bisa melalui henpon/kita datangi lagi sekolah yang kita kirimi tersebut. Dengan cara ini paling tidak ada gambaran sejauh mana respon publik terhadap kegiatan ini.
Yang ketiga manfaatkan alumni, kita sudah mengalumnikan SANRA tiga kali yang menurut data sekretarian lembaga tercatat 110 orang, kita manfaatkan mereka minimal satu orang mengajak satu saja itu masi lebih 10, kumpulkan mereka dan sampaikan surat permohonan peserta tadi ke sekolah asal mereka, insyaalh mereka sudah dibekali dan tahu kegiatannya saya yakin mereka akan menjelaskannya.
Yang keempat, susunlah rapi-rapi panduan teknik pelaksanaan seperti, scedul pelaksanaan, acara, keuangan, strategi, waktu, dan lain-lain, sampaikan ke pimpinan lembaga agar mereka tahu secara keseluruhan persiapan kita, dan yang pasti dana talangan awal akan turun jika panduan teknik kegiatan itu jelas dan terarah.
Diberi amanah harus tanggungjawab, menjadi kewajiban untuk menunaikannya, harus benar-benar menjalankannya, kepalang sudah mennyanggupi maka berikanlah yang terbaik.

Jangan hanya mengkritik, menghujat, menyalahkan sekarang buktikan.29/05/13


Pasar bebas
Oleh Adin yusuf
Zaman ini selalu berubah dari zaman pertanian beralih ke zaman industri dan sekarang zaman teknologi
Zaman teknologi adalah zaman dimana  dimana umat manusia dengan mudah mengakses kebutuhannya dengan cepat, waktu bepergian bisa ditempuh dengan waktu yang singkat, berita  diluar sana dengan mudah bisa disaksikan dengan cepat di kamarnya, informasi bisa di dapat dengan cepat dan mudah.
Zaman ini bisa di sebut juga dengan zaman globalisasi global atau mendunia, atau zamannya pasar bebas apapun boleh di akses masuk ke negara manapun.
Keuntungannya, kita dapat wawasan banyak, dapat pengetahuan luas bisa mempelajari budaya dan kebiasaan orang luar, kalau kita mau mempelajari dunia maka kita akan kaya pengetahuan kita tidak dikatakan orang gaptek atau gagal teknologi, apapun kebutuhan bisa ditanyakan di goegel semua ada disana.
Kerugiannya, banyak budaya asing yang masu ke negeri ini, mempengaruhi budaya lokal, musik, lave steil/gaya hidup, keyakinan, pendidikan,
PASAR BEBAS
Yang diuntungkan di era pasar bebas ini adalah negera-begara maju mereka punya modal yang besar komoditasnya banyak dapat masuk kenegara manapun, propertinya sangat banyak baik dibidang keuangan atau perbankan, bidang teknologi, dan komoditas lainnya. Prodak mereka masuk kenegaramanapun bahkan sampai barang yang terkecil ada dimana-mana.
Negara besar yang banyak komoditasnya adalah china dan Amerika, dinegara kita sendiri prodak-prodak luar negeri berhamburan dimana-mana, bahkan masyarakat kita lebih bangga memilih prodak luar negeri. Akhirnya harga pasar mereka yang menentukan karena mereka menguasai perekonomian dunia, sedangkan prodak negara-negara maju mereka tidak menerima kalaupun ada hanya beberapa persen dari prodak merka yang keluar, ironisnya indonesia penghasil beras justru impor beras, ironisnya indonesia penghasil garam indonesia juga impor garam, ia karena harga beras dan garam lebih murah dibandng membeli dengan petani.
Inikan merupakan kebijakan yang bodoh. Barang-barang kita tidak laku di luar negeri alasan mereka karena kurang higienislah, kurang baguslah dan lain sebagainya.
Liat dinegara kita makanan, banyak dari luar negeri, pendidikan juga ada yang dari luar negeri, perbankan, hotel, perusahaan, rumah sakit, semua sudah di miliki oleh orang luar negeri, mereka berinfestasi di negara kita, kenapa tidak orang-orang kaya dinegeri ini saja yang berinfestasi.
Kita tidak mandiri tidak percaya pada kemampuan sendiri kita bangga pada prodak asing  lebih suka jalan-jalan ke luar negeri belanja di luarnegeri menikmati keindahan alam luar negeri lebih suka budaya luar negeri, lebih cinta prodak-prodak impor, padahal kita punya segalanya keindahan alam kurang apa lagi, kuliner kurang apanya, adat istiadat yang bernekaragam penuh dengan keindahan semua ada di negeri kita sendiri, kita tidak bersyukur.
Padahal jika pemerintah menghandalkan petani lokal, maka rakyat makmur kenapa saya katakan begitu ketika petani panen hendaknya prodak itu belilah, dengan harga pasar umumnya, baik padi, garam, ikan, perkebunan, dan sayuran dan lain sebagainya, bahkan belilah dengan harga mahal, jangan justru mereka panen pemerintah mala membeli prodak dari luar, inikan yang terjadi petani panen pemerintah sengaja memperbanyak prodak i sehingga bertumpuk, dengan bertumpuknya barang maka harga turun ini sungguh menyengsarakan rakyat.,
Atau ada oknum, yang sengaja menumpuk barang sehingga terjadi kelangkaan barang maka barang menjadi sangat mahal,
Atau oknum yang tidak membawa keluar barang dari tempat daerah yang sedang panen, maka terjadi penumpukan barang, rumus ekonomi berlaku barang banyak harga turun, petani lagi yang susah musim panen yang ditunggu-tunggu justru menjadi malapetaka bagi petani, yaitu kerugian yang diderita karena barang-barang panennya di bayar murah, belum lagi tanggungan hutang, baik hutang pupuk, pakaian, pendidikan, biaya pengelolaan dan lain sebagainya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar