Jangan Cuma ngomong, buktikan!
Oleh Adin Yusuf
Mantan ketua SANRA
tahun 2011
Tidak lama
lagi Ramadhan datang bulan yang ditunggu-tunggu oleh seluruh kaum
muslimin. Karena bulan ramadhan bulan yang penuh berkah, banyak kegiatan yang
dilakukan oleh kaum muslimin untuk meramaikan bulan ramadhan,
diantaranya buka bareng, santunan terhadap anak yatim, pesantren
kilat/ramadhan,majlis taklim, taraweh,tadarus dan lain sebagainya.
Biasanya
dikalangan pelajar jika musim ramadhan datang kegiatan yang kental dilakukan
setiap tahunnya yaitu pesantren ramadhan/pesantren kilat. Hampir setiap sekolah
yang mayoritas muslim mengadakan kegiatan tersebut, dengan teknik dan sistem
yang berbeda-beda.
Begitu juga
dengan lembaga pendidikan dan dakwah darunur al-musthofa sudah menjadi rutin
mengadakan kegiatan pesantren ramadhan/simulasi pesantren. Kegiatannnya
sedikit berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya, di darunur al-musthofa
peserta dikarantina selama tiga hari dan harus mengikuti aturan ala pesantren
yang sebenarnya, dari mulai bangun tahajud sampai tidur setelah tadarus.
Tahun ini
darunur al-musthofa kembali mengadakan kegiatan yang sama, tepatnya dihari
ketiga ramadhan, dalam kepanitiaannya pihak darunur mengajak mitra kerja
pengurus BKPRMI IB.I kerjasama itu berlangsung selama tiga tahun.
Ada yang
berbeda di tahun ini, darunur al-musthofa akan mengadakan secara mandiri tanpa melibatkan DPK BKPRMI, panitia berasal alumni panitia dan peserta sanra ke 1, sengaja ketua dpk melepas kerjasama ini karna di anggap sudah bisa mandiri, apa lagi mereka orang-orang kompeten yang pernah membuktikan pada awal-awal sanra.
Mestinya
mereka sangat berpengalaman disamping mereka sendiri pernah mengadakan SANRA,
mereka juga selalu mengkritik kebijakan yang dilakukan kepengurusan sekarang.
Tapi kenyataannya sampai sekarang persiapan masi nol padahal ramadhan tidak
lama lagi. Pemberitahuan/propmosi saja sampai sekarang belum ada. Kekompakan
tim juga diragukan.
Solusi
Ramadhan tidak
lama lagi kurang lebih satu bulan, waktu yang sangat singkat untuk
mempersiapkan diri, banyak hal yang harus dipersiapkan untuk suksesnya acara
SANRA tahun ini, dan kalau tidak secepat mungkin dipersiapkan saya yakin tidak
akan maksimal kegiatan tahun ini. Paling tidak ada tiga solusi yang mungkin
bisa untuk dijadikan bahan pertimbangan kepanitiaan dalam mencapai terget
peserta 100 orang, diantaranya.
Pertama, kenalkan/propmosikan
kegiatan ini. Secepatnya jelaskan pada publik bahwa SANRA akan diadakan lagi,
bisa melalui jejaring sosila atau facebok, tweeter, webset, bloger, atau fia
sms. Itu langkah yang paling mudah untuk mengenalkan sekaligus menerima
peserta, mengingat target peserta 100 orang, bykan mudah 100 orang peserta itu
untuk mendapatkannya. Paling tidak apabila kita kirimkan sekarang publik ada
waktu untuk berfikir ada waktu untuk memilih ikut atau tidak kegiatan tersebut.
Lalu yang
kedua, buat mohon utusan peserta kesekolah-sekolah, anatarkan surat tersebut
kesemua sekolah di kota palembang ini tentunya tingkat SMA sederajat dan
mahasiswa semester empat. Dengan cepat kita mengirimkan surat tersebut maka ada
waktu bagi guru/kepala sekolah untuk menentukan diikutkan atau tidak kalau ikut
siapa yang akan diutus. Lalu dengan catatatn seminggu setelah pengiriman kita
cek kembali bisa melalui henpon/kita datangi lagi sekolah yang kita kirimi
tersebut. Dengan cara ini paling tidak ada gambaran sejauh mana respon publik
terhadap kegiatan ini.
Yang ketiga manfaatkan
alumni, kita sudah mengalumnikan SANRA tiga kali yang menurut data sekretarian
lembaga tercatat 110 orang, kita manfaatkan mereka minimal satu orang mengajak
satu saja itu masi lebih 10, kumpulkan mereka dan sampaikan surat permohonan
peserta tadi ke sekolah asal mereka, insyaalh mereka sudah dibekali dan tahu
kegiatannya saya yakin mereka akan menjelaskannya.
Yang keempat,
susunlah rapi-rapi panduan teknik pelaksanaan seperti, scedul pelaksanaan,
acara, keuangan, strategi, waktu, dan lain-lain, sampaikan ke pimpinan lembaga
agar mereka tahu secara keseluruhan persiapan kita, dan yang pasti dana
talangan awal akan turun jika panduan teknik kegiatan itu jelas dan terarah.
Diberi amanah
harus tanggungjawab, menjadi kewajiban untuk menunaikannya, harus benar-benar
menjalankannya, kepalang sudah mennyanggupi maka berikanlah yang terbaik.
Jangan hanya
mengkritik, menghujat, menyalahkan sekarang buktikan.29/05/13
Pasar bebas
Oleh
Adin yusuf
Zaman ini
selalu berubah dari zaman pertanian beralih ke zaman industri dan sekarang
zaman teknologi
Zaman teknologi
adalah zaman dimana dimana umat manusia
dengan mudah mengakses kebutuhannya dengan cepat, waktu bepergian bisa ditempuh
dengan waktu yang singkat, berita diluar
sana dengan mudah bisa disaksikan dengan cepat di kamarnya, informasi bisa di
dapat dengan cepat dan mudah.
Zaman ini bisa
di sebut juga dengan zaman globalisasi global atau mendunia, atau zamannya
pasar bebas apapun boleh di akses masuk ke negara manapun.
Keuntungannya,
kita dapat wawasan banyak, dapat pengetahuan luas bisa mempelajari budaya dan
kebiasaan orang luar, kalau kita mau mempelajari dunia maka kita akan kaya
pengetahuan kita tidak dikatakan orang gaptek atau gagal teknologi, apapun
kebutuhan bisa ditanyakan di goegel semua ada disana.
Kerugiannya,
banyak budaya asing yang masu ke negeri ini, mempengaruhi budaya lokal, musik,
lave steil/gaya hidup, keyakinan, pendidikan,
PASAR BEBAS
Yang
diuntungkan di era pasar bebas ini adalah negera-begara maju mereka punya modal
yang besar komoditasnya banyak dapat masuk kenegara manapun, propertinya sangat
banyak baik dibidang keuangan atau perbankan, bidang teknologi, dan komoditas
lainnya. Prodak mereka masuk kenegaramanapun bahkan sampai barang yang terkecil
ada dimana-mana.
Negara besar
yang banyak komoditasnya adalah china dan Amerika, dinegara kita sendiri
prodak-prodak luar negeri berhamburan dimana-mana, bahkan masyarakat kita lebih
bangga memilih prodak luar negeri. Akhirnya harga pasar mereka yang menentukan
karena mereka menguasai perekonomian dunia, sedangkan prodak negara-negara maju
mereka tidak menerima kalaupun ada hanya beberapa persen dari prodak merka yang
keluar, ironisnya indonesia penghasil beras justru impor beras, ironisnya
indonesia penghasil garam indonesia juga impor garam, ia karena harga beras dan
garam lebih murah dibandng membeli dengan petani.
Inikan
merupakan kebijakan yang bodoh. Barang-barang kita tidak laku di luar negeri
alasan mereka karena kurang higienislah, kurang baguslah dan lain sebagainya.
Liat dinegara
kita makanan, banyak dari luar negeri, pendidikan juga ada yang dari luar
negeri, perbankan, hotel, perusahaan, rumah sakit, semua sudah di miliki oleh
orang luar negeri, mereka berinfestasi di negara kita, kenapa tidak orang-orang
kaya dinegeri ini saja yang berinfestasi.
Kita tidak
mandiri tidak percaya pada kemampuan sendiri kita bangga pada prodak asing lebih suka jalan-jalan ke luar negeri belanja
di luarnegeri menikmati keindahan alam luar negeri lebih suka budaya luar
negeri, lebih cinta prodak-prodak impor, padahal kita punya segalanya keindahan
alam kurang apa lagi, kuliner kurang apanya, adat istiadat yang bernekaragam
penuh dengan keindahan semua ada di negeri kita sendiri, kita tidak bersyukur.
Padahal jika
pemerintah menghandalkan petani lokal, maka rakyat makmur kenapa saya katakan
begitu ketika petani panen hendaknya prodak itu belilah, dengan harga pasar
umumnya, baik padi, garam, ikan, perkebunan, dan sayuran dan lain sebagainya,
bahkan belilah dengan harga mahal, jangan justru mereka panen pemerintah mala
membeli prodak dari luar, inikan yang terjadi petani panen pemerintah sengaja
memperbanyak prodak i sehingga bertumpuk, dengan bertumpuknya barang maka harga
turun ini sungguh menyengsarakan rakyat.,
Atau ada
oknum, yang sengaja menumpuk barang sehingga terjadi kelangkaan barang maka
barang menjadi sangat mahal,
Atau oknum
yang tidak membawa keluar barang dari tempat daerah yang sedang panen, maka
terjadi penumpukan barang, rumus ekonomi berlaku barang banyak harga turun,
petani lagi yang susah musim panen yang ditunggu-tunggu justru menjadi
malapetaka bagi petani, yaitu kerugian yang diderita karena barang-barang
panennya di bayar murah, belum lagi tanggungan hutang, baik hutang pupuk,
pakaian, pendidikan, biaya pengelolaan dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar